Tuesday, June 17, 2008

Alarm

"Hhhkk..!" Kay tersentak kaget mendengar bunyi alarm HP papinya. Saya pun tersentak kaget mendengar lengkingan alarm tersebut. Kay seperti saya: mudah kaget. Hal ini sudah diberitahukan ke suami, agar alarmnya di-turn off. Namun lagi-lagi tiap pagi masih saja terdengar bunyi alarm dan Kay bangun dengan terkejut..

Dengan rasa kesal, saya ambil HP suami dan menyimpannya di tempat kedap suara: lemari baju nya. Entah ini sudah yang keberapa kali.
'Matikan alarmnya, mas. Atau lama-lama anak kita bisa sakit jantung' merupakan kalimat yang sudah sering saya lontarkan kepada suami. Tapi tetap saja papinya Kay membiarkan suara alarm mengagetkan anaknya tiap pagi. Padahal suami tidak memiliki keperluan dengan dinyalakannya alarm. Kalaupun akan pergi pagi, pasti saya yang akan membangunkannya seperti setiap kali kami akan sholat Subuh.

Ketika dia terbangun dan menanyakan HP-nya, saya acuhkan. Kekesalannya mencari HP tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekesalan saya melihat putri kecil kami yang tak berdaya tersentak kaget gara-gara bunyi alarm.

"Aku sama Kay tidur dikamar Eki aja ya"

"Kenapa?" tanya suami.

"Supaya Kay gak jantungan gara-gara bunyi alarm HP kamu"

Akhirnya suami tergerak untuk mematikan alarmnya daripada dibiarkan tidur sendirian tanpa anak-istrinya. Hehh....!


Oleh-oleh buat Kay

Kamis kemarin Papi pulang dari business travel.

"Jangan lupa bawa oleh-oleh buat anaknya ya.." kataku saat suami masih berada ditempat tugas. "Udah, tapi kayaknya kegedean" jawab suami.

Benar saja, setelan yang dibeli papi masih kebesaran untuk dipakai sekarang. Sementara oleh-oleh untuk bundanya... "Ini roti dari pesawat, aku gak suka" suami menyodorkan sebungkus roti cinnamon.

Melihat istrinya tersenyum dengan pemberiannya, sambil terkekeh-kekeh suami berkata lagi, "Hehehe... kalo dulu pacaran dibawain parfum, sekarang cukup roti aja"

"Iya, roti pesawat dan yang gak kamu suka, lagi..." sambung saya. Begitulah lelaki... kembali ke aslinya setelah berhasil mendapatkan 'buruan'nya...

Itupun masih bisa bilang ke keluarga besarnya di CemPut bahwa istrinya ini marah-marah tidak dibelikan apa-apa (meski esoknya suami minta maaf atas perkataannya ini). Hikksss.... :'(

No comments: