Saya yang sejak kemarin berhasil menahan air mata, akhirnya luluh juga mendengarnya bicara begitu. Bahkan sampai hari Minggu, airmata ini masih saja menetes jika mengingat tangisnya yang menggugu saat berpamitan.
Perpisahan saya dengan si suster meninggalkan kesedihan buat saya, hingga tak disangka ASI saya pun akhirnya drop. Untung saja di freezer tersedia ASIP 700cc. Jadilah Kay saya berikan ASI selang-seling dengan ASIP sejak Senin lalu.
Kurangnya waktu istirahat (saat ada suster, saya istirahat 2jam di sore hari) makin membuat kuantitas ASI berkurang jauh. Dulu, dari 1 PD saya bisa memberikan ASI hingga Kay kekenyangan plus masih tersisa 50cc yang masih bisa disimpan dibotol. Sekarang, dengan 2PD pun Kay masih lapar.
Akhirnya, Rabu kemarin kami –saya, Mami, Kay dan bediende- pergi jalan-jalan ke mall dan mengajak teman-teman untuk bertemu. Saya butuh refreshing. Benar saja, sepulang dari hang out dengan teman lama, esoknya ASI kembali full, meski belum pulih seperti sebelumnya.
Yang repot adalah ketika harus mandi dan sholat, dua aktivitas yang membutuhkan waktu agak lama. Harus menunggu Kay benar-benar pulas, barulah saya bisa bebas beraktivitas. Urusan makan, masih bisa disambi dengan menggendongnya atau kalau Kay mau direbahkan, saya memberikannya mainan dan bersantap didekatnya.
Begitulah 24jam saya bersama buah hati tercinta. Dari jemur pagi, pijat, mandi, bermain... hingga Kay tidur malam.