Monday, December 31, 2007

10 Tips Menjadi Pasangan yang Lebih Baik

1. Realistislah terhadap satu sama lain.
Janganlah mencoba untuk mengubah pasangan anda menjadi seseorang yang anda inginkan. Marilah hadapi kenyataan. Janganlah harapkan pasangan anda jadi Pamela Anderson ataupun Brad Pitt! Cintai pasangan apap adanya. Ada sesuatu yang lebih yang dimiliki oleh pasangan anda yang tak dimiliki oleh siapapun di dunia ini!

2. Selalu bicara secara terbuka namun tetap dengan respek
Bagi pria ini bukanlah suatu hal yang mudah mengingat pria lebih suka diam ketika memecahkan masalah. Namun wanita sungguh berbeda. Janganlah membuat asumsi sendiri mengenai perasaan pasangan anda. Belajarlah untuk mengekspresikan perasaan anda dengan tepat sehingga pasangan anda menjadi makin mudah memahami ketika anda marah, terluka, tersinggung ataupun bahagia. This works with the girls. Jika anda berhenti berkomunikasi dari hati ke hati itulah awal dari sebuah perpisahan.

3. Lakukan sesuatu yang menarik secara bersama-sama
Carilah sesuatu yang bisa anda lakukan bersama-sama. Anda bisa melakukan olahraga favorit bersama-sama. Ataupun melakukan suatu hobi yang anda berdua sama-sama senang. Nikmati ketika melakukan hal itu. Bisa jadi anda berdua cukup menonton VCD di ruang keluarga! Atau mungkin jalan bergandengan tangan di mall seperti masih pacaran. Berhati-hatilah jika anda lebih suka menghabiskan lebih banyak waktu dengan sahabat anda daripada dengan pasangan anda. Itu sebuah tanda yang kurang baik.

4. Jangan terlalu perfeksionis
Belajarlah untuk menerima apa yang dilakukan oleh pasangan anda walaupun itu hanyalah separo dari yang anda ingin dia lakukan. Seringkali kita menuntut pasangan kita untuk selalu memencet pasta gigi dari bagian paling bawah. Ketika ia memencetnya dari manapun, “Yang penting kan keluar pasta giginya!” demikian pendapatnya, cobalah untuk memakluminya. Dalam sebuah relasi ada beberapa hal dimana kita harus bisa saling bisa memberi dan menerima.

5. Tunjukkan cinta anda
Bagi anda para pria cobalah membawa pulang bunga kesukaan istri anda. Bisa juga coklat atau makan malam romantis bersama atau apapun yang dia sukai. Bagi anda para wanita manjakan pasangan anda dengan memasakkan makanan favoritnya secara spesial atau berikan kartu Valentine atau sesuatu yang dia inginkan tetapi belum sempat terbeli. Jika anda mengetahui bahasa cinta dominannya maka berikan secara kontinu. Ada 5 bahasa cinta dimana salah satu adalah bahasa cinta dominan kita. Kelimanya adalah sentuhan fisik, kata-kata pendukung, waktu berkualitas, pelayanan, hadiah. Menunjukkan secara kontinu rasa peduli pada orang yang anda cintai adalah suatu hal yang sangat menyenangkan.

6. Saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
Janganlah membuat lelucon tentang rambut atau kulit pasangan anda di depan orang lain atau anak-anak. Meskipun maksudnya murni hanya bercanda tetapi pikiran bawah sadarnya bisa menangkap maksud yang berbeda. Hal ini bisa jadi menggerogoti rasa percaya dirinya. Mencintai adalah menghargai perasaan satu sama lain dan menjadi peka terhadap perasaan pasangan kita.

7. Kuburlah masa lalu.
Berhentilah mengungkit-ungkit masa lalu yang negatif. Tak ada seorang pun yang ingin diingatkan tentang segala sesuatu yang membuatnya merasa malu. Apapun yang sudah terjadi telah selesai!

8. Hilangkan kecemburuan.
Setiap dari kita mempunyai rasa ketidaknyamanan pada sebuah permulaan relasi namun jangan biarkan rasa tidak nyaman dan tidak aman tersebut berubah menjadi kecemburuan. Kecemburuan seperti racun yang secara perlahan menyebar ke seluruh sendi-sendi relasi anda. Percayailah pasangan anda. Mencintai adalah memiliki rasa percaya pada pasangan.

9. Jaga komitmen satu sama lain.
Janganlah membuat sebuah janji yang kita rasakan tak mampu untuk dipenuh. Jika dipaksakan maka ini akan mengurangi respek pasangan kita. Menjaga kepercayaan dan saling menghormati adalah bentuk komitmen dari sebuah relasi yang sehat. Jika pasangan kita mulai merasakan bahwa ia tak penting bagi kita maka bersiaplah utnuk kehilangan hatinya.

10. Jujurlah.
Jujur itu bukan berarti harus mengatakan bagaimana jelek dan amburadulnya wajah pasangan anda saat ia baru bangun tidur. Maksud dari kejujuran di sini adalah kejujuran untuk mengungkapkan perasaan terdalam kita. Jika merasa marah katakan bahwa kita sedang merasa marah. Jika merasa terlukan katakan bahwa kita merasa terluka. Katakanlah dengan sikap tenang tanpa teriak-teriak. Jika kita tidak bisa jujur pada pasangan kita lalu kepada siapa kita harus jujur? Mencintai adalah tentang menjadi jujur pada diri sendiri dan pasangan
(dikutip dari http://www.sekolahorangtua.com/ ,Nov 27th, 2007 by ariesandi )

Friday, December 28, 2007

Trip to Jogja

Sabtu 22 Desember 07 jam 7.30 pagi, meluncurlah kami ke Jogja dengan mobil, konvoi dengan keluarga Mas Iwan. Sampai di kota Jogja jam 1pagi, yang artinya perjalanan 16jam lebih. Selama perjalanan, gak berhenti berdo'a demi keselamatan si baby.



Jogja penuh dengan orang Jakarta. Mobil plat B ada dimana2. Mau makan susahnya minta ampyuunn... Pernah saat mau makan malam, baru jam 9.30 malam kita bisa maem. Mau di Bakmi Kadin, puenuuhh... ke Bakmi Jawa 'Pele', ngantrinya 40porsi. Jika lama masak 5menit/porsi, artinya 3jam lebih kemudian baru bisa makan. Makasiihh...

Lagi jalan2 di Malioboro, ketemu dengan keluarga kakak Ipar, lengkap dengan Ibu-Bapak, Ipar & anaknya juga kakak & suaminya. Ternyata, kakak ipar & abangku ke Jogja tooohhh.....

Seluruh penginapan penuh, terbukti sang abang beserta keluarga besar istrinya gak dapet penginapan dimalam kedua (malam pertama di Jogja bermalam di rumah teman). Untungnya, keluarga kita masih dapet di apartemen 3kamar yang lumayan nyaman :)


Sahabat yang menelepon dari Jakarta terkaget2 saat tau lagi di Jogja. "Ada apa sih di Jogja? kok semua orang pada ke Jogja? Ya Orang tua & adek gue, mantan pacar gue, temennya temen gue.... ada apa sih?" tanyanya heran. Ya enggak ada apa2... emang lagi kebetulan aja yaa... Yang jelas kami sekeluarga berwisata kuliner: Bakmi pak Hadi, Tongseng Balibu, Bakpia pathuk 25, ngeduren..... Nyam...nyam....



Alhamdulillah, sampe Jakarta situasi aman terkendali. Si kecil sepertinya happy2 aja dibawa melancong ke kampung Bapaknya. Ketularan dari Ibunya yang dimasa gadis maniak traveling, kali yaa....

Demi anak....

"Udah jadi beli kacang ijonya belum?" tanya suami tercinta penuh selidik.

"Iya, besok. Dari kemarin belum sempet ke supermarket. Lagian bisa beli jadi kan..." lagi2 jawaban ngeles..hehe...

"Mendingan beli ke supermarket, jadi tiap hari kamu bisa minum rebusan bubur kacang ijo. Buat anaknya.... bukan buat emaknya doang" balas suami agak kesal.

"Iya, besok deeh..."

"Kalo besok masih belom ada, gimana?" Wah... marah beneran, sampe mau berultimatum segala....

"Ada, besok beli. Bener..." jawaban yang cukup meredakan kekesalan suami, karena pembicaraan stop setelahnya. Besoknya, ke supermarket beli 2 bungkus sekaligus dan sepulangnya langsung dimasak.

Sebelum percakapan diatas, sempet ada rasa jealous saat denger cerita temen yang bangun tidur udah tersedia segelas susu hamil buatan suaminya. Apa rasanya yaaa.... Hmm... pastinya sih berasa amat sangat disayang.

Cara seseorang menunjukkan rasa sayangnya emang beda2. Meski ngingetinnya agak galak, tapi punya suami yang amat perhatian saat sedang hamil begini emang patut disyukuri. Sebelum kasus kacang ijo, suami juga seneng bawain buah kelapa ijo bulat. Sekali bawa bisa 3buah. Pulang kantor (yang pastinya lagi letih), dengan senang hati ngebukain buah kelapa bulat spy bisa segera diminum. Kelapa ijo hasil belahan suami tentu aja rasanya lebih nikmat daripada belahan abang penjual.... mmm... :)
Kelapa ijo, air rebusan bubur kacang ijo, berulangkali ngingetin bulan depan saatnya hunting rumah sakit bersalin & nge-booking sekalian...,entah nanti apalagi yang suami saranin...

Yang jelas, semua intinya satu: sayang keluarga dan ingin memberikan yang terbaik.

Ternyata, rumput dihalaman sendiri sebenarnya sudah hijau. Jadi gak perlu melirik rumput tetangga lagi kan?

Friday, December 21, 2007

What for?

Temen yang masih single nanya: " Kok arjuna gw gak nongol juga ya?". Dia pun bersedih...

Temen yang udah nikah nanya: " Kok gue lebih bahagia saat single ya?". Airmatanya pun menetes...

Jadi, mau yang mana kalo keduanya bikin kita gak feel happy?

Jawabannya gak ada, karena semua kembali ke persepsi kita sendiri, bagaimana kita memandang & menghadapi semua situasi dalam tahap kehidupan ini. Ketika si single mendengar cerita unhappy marriage life, dia menjadi ketakutan. Takut gak akan lebih bahagia daripada single life-nya. Parno deeeh...!

Kata orang, memasuki perkawinan ibarat memasuki penjara: udah masuk gak bisa seenaknya keluar lagi. Hmmm... bener juga.

Tapi apakah ada rumah tangga yang adem ayem sayur bayem ever after? Mimpi kali yee.... Lagian, kalo gak ada lessonnya, gimana mau pinter, kuat & tough menghadapi hidup? Katanya, hidup ibarat roda yang terus berputar, gak melulu diatas, juga gak melulu dibawah? Jadi kalo lagi dibawah dan terinjak-injak, ya sabar aja... toh pasti suatu saat akan kembali berada diatas & dihargai... meski entah kapan. Yakin aja, bahwa Tuhan Maha Adil: si Semena-mena akan dibalas...si Sabar akan dinaikkan derajatnya. Wallahu alam....

"Jadi, kalo pernikahan menjadi gambling, mending being single aja, gitu?"

"Ya enggak gitu... karena biar bagaimanapun agama nganjurin kita untuk nikah. Dan kalo kita salah pilih pasangan, mudah-mudahan hari tua kita terhibur oleh perilaku anak-anak kita yang manis, kelak. Tentu dengan catatan, beban hidup gak membuat kita jadi salah mendidik anak"

"Hmmm... seru dan agak rumit juga ya.." si Single bergumam... " Trus, kata para wanita, lelaki itu akan totally different before & after mjd suami? apa benar??"

"Sangat benarrr! Yang dulu bisa nangis2 meminta kita jadi istrinya, setelah menikah dia akan dengan entengnya ngasih perhatian ke cewek lain di depan mata kita..or ada juga yang nyuruh kita tenggelem di bak mandi... or bahkan ngusir kita dari rumah hanya karena hal sepele"

"Wah! jadi gimana cara supaya gak salah pilih suami?" si Single mulai parno lagi.

"Gak ada rumusnya. Mau pake test psikotest tercanggih keluaran psikologi UI or YALE juga gak akan jamin suami kita bakalan dapet surat kelakuan baik dari Sang Pencipta... "

"Hiiii...!" si Single merinding makin parno.

"Gak usah khawatir...semua kembali ke niat kita saat menikah dengannya. Kalo niat menikah karena Lillahi Ta'alla, Insya Allah semua akan berakhir baik dengan caraNya. Keburukan dan kebaikan seberat atom pasti akan mendapat ganjaran setimpal. Kapan? ya wallahu alam... Pokoknya, yakin ajalah dengan KuasaNya"

"Kalo niat udah diperbaiki tapi masih dapet suami yang dablek, gimana?"

"Kalo itu sih, udah rahasiaNya. Yang jelas, dablek atau enggak, semua wajib kita syukuri. Manusia yang terus bersyukur akan terus dilimpahkan rahmatNya. Bersyukur itu gak mudah, lhoo... Ada yang udah dikasih rezeki berlimpah & bisa makan enak tapi masih aja marahin makanan yang diberiNya. Kasian kan?"

"Ooo..gitu. Ok, jadi yang penting kitanya dulu yaa... Niat yang lurus... Kalo kel

akuan suami setelahnya, udah urusanNya....? Jadi harus terus Lillahi ta'ala..?"

"Pinterr....! Semoga segera bertemu dengan arjuna yang bisa membawamu menuju cahayaNya, yaa..Amien!"

Tuesday, December 18, 2007

Syukuran 4 bulanan


"Deas, souvenirnya mau diisi apa? Kapan mau hunting souvenirnya?" Itu pertanyaan dari para kakak ipar begitu keputusan akan ngadain 4bulanan sudah deal.

Lalu...

"Deas, jadinya gak pake tumpeng. Cari cateringnya, Deas.." Waduh! kabar itu diterima 5hari menjelang acara. Untungnya, ada temen SMA yang lagi nawarin cateringnya. Lokasinyapun deket, masih sama2 UK alias Utan Kayu. Segeralah test food tgl 10 Des. Nyaris gagal, karena ngatur waktunya cukup susah: gue sibuk cari baju utk syukuran, sementara temen gue juga lagi banyak client. Di menit2 terakhir gue mau pulang, dateng juga temen gue ini ke Sensi sambil menenteng 2 box test food, jam 7malam.

Selasa 11 Des
Hunting souvenir di ITC Ambass. Ternyata cuma satu toko yang menjual pashmina murah & bagus : Tamita. Pashmina inceran gue ditaksir pembeli lain yang ternyata gak ada duplikatnya... fuiihh... untung gak keduluan... :)

Rasa sakit dikaki menyadarkan gue untuk stop hunting. Gak langsung pulang, tapi nyalon dulu di bilangan Tebet. Lumayan, pijit creambath ngilangin ngilu2...

Kamis 13 Des
Setelah Rabu seharian dirumah mengumpulkan kekuatan -kaki, tentunya-, hari ini berangkat ke MangDu bareng misua. Kebetulan pagi itu dia ada meeting di daerah Ancol. Janjian dengan 2 kakak ipar, jadilah berburu Pashmina (lagi), paper bag plus pita emas gulungan. Tiba dirumah kakak ipar tertua udah jam 2.30. Gak lama kemudian, temen gue dari Catering dateng utk nge-set menu. Karena udah kecapekan, urusan menu gue serahin ke kakak ipar :)

" Kalo udah pernah ngatur kawinan sendiri, acara beginian sih jadi gak seberapa ya Deas" begitu kata kakak ipar no.2.
Hmm... iya juga sih, persiapan syukuran begini gak ada apa-apanya dibanding persiapan akd & resepsi kawinan. Tugas gue kali ini cuma beli souvenir & paper bag di MangDu.., pesen catering utk Lunch & kue utk disouvenir... ngontak ortu, oom-tante, kakak, kakak sepupu... and ngopy & perbanyak surat Yusuf & Maryam. Udah. Sementara tugas misua, bikin kartu ucapan terima kasih & mohon do'a, yang akan diselipkan di paper bag souvenir.

Malemnya, mengerahkan 2 bediende mengemas souvenir.

Jumat 14 Des
Pagi ikut suami lagi. Dia ngantor, gue ngopy surat Yusuf & Maryam, trus ke rumah nyokap ambil 3 karpet besar. Sambil nunggu supir nganter karpet ke Cemput, gue packing souvenir dirumah nyokap. Sore jam 3an, souvenir sudah tersusun rapi disalah satu kamar di Cemput. Sambil nunggu malam sekalian peregangan otot, gue ngrumpi sama eks temen kantor di PS.

Jam 8an malem, kumpul dengan para kakak ipar dirumah ibu mertua. Khusus ngebahas layout utk syukuran besok.


Sabtu 15 Des
Jam 9.15 udah di rumah mertua, bilangan Cempaka Putih. Nyiapain ini itu...
Sejam kemudian acara dimulai. Gue yang buta dengan acara begituan, ngikut aja :) Itung-itung nyenengin mertua, lahh... karena di keluarga gue gak sejarahnya ngadain syukuran begini.
Jam 3an, acara selesai dan alhamdulillah berjalan lancar. Rasanya pengen rebahan.....



Sekarang, udah gak sabar pengen hunting baju baby...yippiiiii....!

Wednesday, December 12, 2007

Metamorfosa

Rasanya baru aja ngejalanin masa-masa pacaran. Masih terasa proses putus-nyambung 2 tahun... Indahnya masa-masa mempersiapkan lamaran dan persiapan nikah juga masih blm hilang... Masih inget banget, tiap wiken kerjaannya pasti ke vendor: tentuin design pelaminan & baju pengantin, nge-set menu catering, nego harga sama fotografer, nge-design undangan, cari toko bunga... Capek plus nikmatnya juga masih nempel dibadan....


Eeee..... Sekarang tiba2 aja udah hampir 5 bulan sejak hari pernikahan. Telah banyak berubah saat ini... terutama tentu aja ukuran perut :) Sebagai gambaran, awal menikah, size baju cukup S saja. Celana juga gak lebih dari 29.


Memasuki bulan ke-5 kehamilan, baju makin gak muat. Dari yang dulu size S, sekarang tiba2 udah L! Yang repot kalo mau pesta. Alhasil, kesibukan sekarang ini mostly berburu baju pesta untuk pesta siang & malem yang ternyata syusyaahhh.... banget! Maunya yang gak khusus baju hamil gituu... jadi kalo abis hamil masih ke pake... hehehe...

Kalo pesta siang masih agak gampang nyarinya. Nah, gaun pesta malem ini yang ampyuuun... tau dong, yang namanya gaun pesta ya fullpressed body kann...? Karena saking desperadonya, jadi kadang suka gak tau diri kalo milih gaun ... lha wong perut buncit kok ya maksa yang pake kupnat!? Udah pasti gak masuk laahh... :))

Untungnya, dapet juga... Jadi, kalo tiba2 ada undangan, gak pake panik lagi.
Pernah, kita dapet undangan pernikahan siang. Bongkar2 baju waktu hamil masih piyik... waakk... udah simpit semuaa...! Terpaksalah misua pergi ke kawinan sendiri, hahaha....

Thursday, December 06, 2007

My best friend's wedding

"Uni, jangan lupa sabtu dateng ya... kalo bisa sama mas Budi. Acaranya siraman & seserahan, mulai jam 3. Besoknya akad mulai jam 8 pagi".
Begitulah kalimat bahagia yang meluncur dari sahabat & adek gue, Epi.
Gimana enggak? Setelah 4tahun pacaran & berjuang mendapat restu ortu (sama persis dengan love story gue), akhirnya temen gue ini nikah juga. Dengan restu ortu, tentunya...

Sambil duduk menunggu dibutik jahit di ITC Cempaka Mas, gue teringat kisah perjuangan mereka utk bisa bersatu dalam ikatan suci. Kendalanya sih klise bak sinetron : status sosial. Hmmm....
Mungkin kelak saat gue jadi orang tua, gue baru bisa sedikit memahami perasaan ortu temen gue ini.
Sebenarnya kondisinya memang agak berat: sang mama punya butik eksklusif dan beliau memiliki satu assistant terpercaya, which is assistant itu adalah ibu sang pacar temen gue. Nah lo! Bingung kan kalo statusnya dari pegawai berubah jadi besan? Agak sulit untuk bisa bersikap profesional pasca pernikahan...

Berhubung temen gue ini cewek bungsu satu2nya & dia emang udah cinta mati ama pacarnya, akhirnya sang mama setuju. Namun gak semulus itu dgn sang papa, yang sbg bankir sukses, mengharapkan besan yang sederajat. Hmm..bener2 sinetron abiss....!

Semoga aja pengorbanan keluarga temen gue gak sia2, karena banyak kejadian si laki2 akhirnya tidak tau diri. Wanita juga banyak yang seperti itu, memang... Tapi sbg perempuan, kita toh bergantung kepada suami..

Tragisnya, temen gue yang lain (masih se-gank dengan si epi ini), cowok, juga sedang berjuang utk bisa menikahi soulmatenya. Betapa beruntungnya pasangan2 yang menikah tanpa hambatan....